Rabu, 30 Desember 2009

Re: FW: Bebek Ireng bag 1

Hari Selasa 29 Desember kami makan bareng di Warung resto Lele Lela, satu konsep pembuatan warung semi resto yang tempatnya tidak terlalu luas, namun pengunjungnya luar biasa banyak.
menunya pun terjangkau yakni Rp 9000 perporsi. dan rasanya uenak tenan.
selepas makan saya jadi terinspirasi, kapankah kira-kira saya bisa mendirikan usaha warung seperti itu??. saya yakin omsetnya ratusan juta perbulan karena memang sanagat ramai.
Saya yakin bisa, Tahon depan....
Buka Usaha Warung Resto Bebek Geprok Mas dhien...
Hehehe

 

Terimakasih yg sebesar 2nya buat Bp.Tasripin yg sudah menjadi sponsor hingga terjadinya acara tsb

Dan alhamdulillah semua tentunya pada puas dan kenyannnnnnng

 Thanks ya pak Tas and happy birthday   

 

 

 

 
 
 
 
 

Selasa, 29 Desember 2009

Seluk Beluk Usaha Ayam Bakar

PROSPEK USAHA
 
 

Ayam bakar banyak digemari.  Namun, kebanyakan orang lebih memilih membeli daripada membuat sendiri makanan ini.  Alasannya, tidak ingin repot maupun karena tidak memiliki alat pemanggang.  Kondisi ini memberikan peluang bagi yang ingin membuka usaha ayam baker.

Ayam bakar terdiri atas beberapa jenis. Antara lain ayam bakar mentega, ayam bakar rica-rica, ayam bakar taliwang, dan ayam bakar paniki. Salah satu yang terkenal dan banyak dijual di pinggir jalan menggunakan gerobak adalah ayam bakar sukabumi. Agar memiliki keunggulan, pastikan ayam bakar yang dijual memiliki ciri khas, terutama bumbu dan sambalnya.

Lokasi Usaha
Lokasi usaha ayam bakar harus mudah terlihat dan banyak dilewati kendaraan bermotor. Misalnya di persimpangan jalan yang ramai dan banyak pedagang makanan lain.
Pastikan belum ada yang berdagang ayam bakar di sekitar lokasi yang akan ditempati. Biasanya ada aturan tidak tertulis antarpedagang untuk tidak berdagang di lokasi yang berdekatan. Hal ini untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat karena berebut konsumen.

Perlengkapan Usaha dan Karyawan
Perlengkapan usaha yang dibutuhkan untuk berdagang ayam bakar antara lain gerobak atau etalase, alat pemanggang, dan panci. Peralatan makan dan meja 'kursi dapat disediakan, meskipun biasanya orang membeli ayam bakar untuk dinikmati di rumah.
Satu orangtenaga kerja cukup untuk menjalankan usaha ini. Namun, pada saat ramai seperti akhir pekan jumlah pekerja harus ditambah. Usaha ayam bakar yang mulai berkembang dapat mempekerjakan 2-3 orang karyawan.

Promosi
Promosi usaha ini antara lain melalui "ciri khas" yang selalu dihadirkan penjual ayam bakar, yaitu ayam yang digantung di etalase atau gerobak. Ciri khas ini dapat langsung memberi informasi kepada orang yang lewat di sekitar tempat usaha mengenai jenis makanan yang dijual. Spanduk juga berguna sebagai sarana promosi. Tidak kalah penting, aroma asap yang muncul saat ayam dibakar dapat menjadi pendorong orang untuk membeli.

Penetapan Harga
Harga jual satu ekor ayam bakar sekitar Rp27.000. Setengah ekor ayam bakar dapat dijual Rp13.000. Sementara, per potong ayam bakar (satu ekor dipotong menjadi empat) dapat dijual Rp6.500—Rp8.000.

TIPS KEBERHASILAN USAHA

  1. Gunakan Merek Khusus, Unik, Singkat, dan Mudah diingat

Sejak hari pertama usaha dijalankan sebaiknya sudah ada spanduk atau papan nama berisi nama usaha dan jenis ayam bakar yang dijual. Gunakan nama yang unik dan singkat agar mudah diingat. Misalnya 'Ayam Bakar Top Markotop" atau "Ayam Bakar Makkk Nyuuzz".

2. Gunakan Penerangan yang Memadai

Ayam bakar biasa dijual mulai sore hari hingga tengah malam. Pada -malam hari penerangan sangat berperan agar tempat usaha kita terlihat mencolok. Lampu yang cukup terang ditambah papan nama yang mengkapi lampu (dapat juga menggunakan lampu berwarna-warni) nenjadi daya tarik tersendiri.

3. Buat Bumbu dan Sambal Seenak Mungkin

Bagi usaha ayam bakar yang baru dijalankan, rasa menjadi faktor utama keberhasilan dari sisi produk. Buatlah bumbu ungkep (bumbu yang diberikan pada ayam sebelum dibakar) dan sambal seenak mungkin bumbu dan sambal menjadi pembeda antara ayam bakar dan menjadi keunggulan makanan ini

FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA

    Risiko usaha ini antara lain harga bahan baku terlalu tinggi sehingga harga jual tidak bersaing. Survei harga di beberapa tempat atau pasar
    dapat dilakukan untuk mendapatkan bahan baku dengan harga murah. Ayam yang digunakan juga harus segar agar ayam bakar yang dihasilkan berkualitas. Begitu juga dengan bumbu dan sambal. Pastikan kesegarannya terjaga dan rasanya tidak berubah.
    Dampak isu penyakit flu burung, penggunaan ayam glonggongan, ayam siren (mati kemarin), atau ayam yang disembelih tidak sesuai dengan keyakinan agama tertentu dapat dihindari dengan memasang poster atau spanduk berisi informasi terkait. Pemberian informasi seperti ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen.

     

    TEKNIS MELAKUKAN USAHA

    Bahan-bahan
    1 ekor ayam, potong 8 bagian
    2 buah jeruk nipis, peras airnya
    400 ml santan
    2 sdm minyak, untuk menumis

    Bumbu
    5 butir bawang merah
    3 slung bawang putih
    4 lembar daun jeruk
    3 sdm kecap manis
    1 sdm garam

    Cara Membuat

    • Rendam ayam dalam air jeruk nipis selama 30 menit. Cuci kembali hingga bersih, sisihkan.
    • Haluskan bawang merah dan bawang putih, lalu tumis bersama daun jeruk hingga matang.
    • Masukkan ayam, bolak-balik hingga berubah warna. Tambahkan kecap manis, garam, dan santan. Masak hingga kuah habis.
    • Bakar ayam berbumbu hingga matang
ASPEK LEGALITAS
  1. Surat izin Domisili
  2. SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)
  3. TDP (Tanda Dartar Perusahaan)
  4. NPWP (Nomor Pokok Wajik Pengusaha)
  5. Sertifikat tanah, Hak milik
  6. IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
  7. Surat Kawin
  8. Kartu keluarga
  9. Kartu tanda penduduk (KTP)

ANALISA USAHA

    Asumsi

    1. Masa pakai gerobak atau etalase 3 tahun.
    2. Masa pakai pemanggang ayam 2 tahun
    3. Masa pakai peralatan masak, peralatan makan, dan perlengkapar lain 1 tahun

    A.  Biaya I nyestasi

        - Gerobak atau etalase

    Rp

    2.000.000

        - Pemanggang ayam

    Rp

    400.000

        - Peralatan masak (kompor, panci, sodet, dan saringan minyak)

    Rp

    200.000

        - Perlengkapan lain (baskom dan tempat bumbu)

    Rp

    100.000

        Total investasi

    Rp

    2.700.000

    B.  Biaya Operasional per Bulan

         1. Biaya Tetap

            - Penyusutan gerobak atau etalase 1/36 x Rp2.000.000

    Rp

    55.600

            - Penyusutan pemanggang ayam 1/24 x Rp400.000

    Rp

    17.000

            - Penyusutan peralatan masak 1/12 x Rp200.000

    Rp

    17.000

            - Penyusutan perlengkapan lain 1/12 x Rp100.000

    Rp

    8.300

            Total biaya tetap

    Rp

    97.900

         2. Biaya Variabel

            - Ayam (22 ekor x Rp18.000/ekor x 30 hari)

    Rp

    11.880.000

            - Bumbu, kecap, dan lalapan (Rp100.000/hari x 30 hari)

    Rp

    3.000.000

            - Arang (Rp23.000/minggu x 4 minggu)

    Rp

    92.000

            - Plastik dan kertas pembungkus (Rp16.000/mg x 4 mg)

    Rp

    64.000

            - Listrik

    Rp

    20.000

            - Keamanan dan kebersihan

    Rp

    30.000

            - Transportasi Rp10.000/hari x 30 hari

    Rp

    300.000

            - Upah karyawan 1 orang

    Rp

    500.000

            Total biaya variabel

    Rp

    15.886.000

        Total biaya operasional

    Rp

    15.983.900

    C. Penerimaan per Bulan

     

     

        Penjualan ayam bakar (22 ekor x Rp28.000/ekor x 30 hari)

    Rp

    18.480.000

    Keuntungan per Bulan

    Keuntungan     = Total penerimaan--total biaya operasional = Rp18.480.000—Rp15.983.900
    = Rp2.496.100

    Revenue Cost Ratio (R/C)

    R/C        = Total penerimaan : total biaya operasional
                  = Rp18.480.000 : Rp15.983.900 = 1,16

    Pay Back Period

    Pay back period = (Total investasi : keuntungan ) x 1 bulan
    = (Rp2.700.000 : Rp2.496.100) x 1 bulan = 1 bulan